Ternyata Kader Golkar Kenal Pengatur Proyek Bakamla Dari TB Hasanuddin Ini Beritanya

Untuk pallet projects, Politikus partai golkar, Fayakhun Andriadi mengaku memiliki suatu hubungan dengan terduga pemain proyek di Bakamla. Keterkaitan ini pun akhirnya menyeret pihak lain, yaitu perantaranya yang tak lain Tb. Hasanuddin. Fayakhun telah mengaku mengenal Ali Fahmi Habsyi, yang menjadi staf khusus Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Dalam pallet projects tersebut menjadi persoalan tersendiri. Disebutkan bahwa Laksamana Madya Arie Soedewo terduga menjadi pengatur proyek satelit dan pesawat nirawak atau drone di Badan Keamanan Laut melalui politikus Tb. Hasanuddin.

Menurut penuturannya Fayakhun saar bersaksi dalam sidang kasus suap Bakamla atas terdakwa Nofel Hasan di Pengadilan Tipikor Jakarta, sebelumnya ia tidak mengenal Fahmi, namun ia dikenalkan oleh seniornya, yaitu Tb. Hasanuddin.

Mengenai kasus suap di Bakamla pallet projects tersebut melibatkan banyak tokoh yang tersangkut dalam kasus ini. Terutama hubungan antara Politikus Partai Golkar, Fayakhun dengan Ali Fahmi serta Tb. Hasanuddin. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kasus suap Bakamla yang menjadi persoalan baru di negeri ini.

Kasus Suap Bakamla dengan Pallet Projects

Awal Mula Perkenalan Kader Golkar dengan Pengatur Proyek Bakamla

Perkenalan antar keduanya itu bermula ketika Komisi I DPR menggelar rapat dengan Bakamla. Maka sebagai anggota Komisi I DPR Fayakhun turut serta dalam rapat tersebut. Pallet Projects, menurut pengakuannya, awalnya ia didekati oleh Tb. Hasanuddin dan Ali Fahmi.

Pada saat itu Ali Fahmi dikenalkan sebagai kader PDIP dan tenaga ahli di Badan Keamanan Laut yang kemudian Fayakhun dimintai nomor telepon oleh Ali Fahmi.

Pengakuan Fayakhun Atas Perilaku Ali

Fayakhun mengatakan bahwa setelah pertemuan tersebut, Ali Fahmi kerap menghubungi Fayakhun Andriadi untuk meminta bantuan kepadanya. Namun karena perasaan segannya terhadap Tb. Hasanuddin, akhirnya Fayakhun menerima ajakan untuk bertemu dengan Ali.

Dalam pertemuan keduanya, Ali meminta bantuan agar Komisi I mendukung proyek Bakamla. Pallet Projects dalam kasus suap Bakamla. Namun ia menyangkal bahwa ia membahas mengenai anggaran untuk Bakamla. Setelah pertemuan tersebut, sebenarnya Ali Fahmi mengajaknya bertemu kembali namun Fayakhun mulai menghindar.

Siapa Ali Fahmi?

Dalam pallet projects, Ali sebelumnya pernah muncul dalam surata dakwaan sebagai pihak yang menawarkan PT. Melati Technofo Indonesia (MTI). Perusahaan tersebut adalah pemenang proyek Bakamla yang bermain dalam pengadaan pemantauan satelit dan drone di Badan Keamanan Laut. Ali Fahmi disebutkan telah meminta imbalan fee sebesar 15% untuk memenangkan proyek tersebut.

Dengan itu, akhirnya PT. Melati Technofo Indonesia bisa memenangkan pengadaan proyek tersebut dengan total anggaran mencapai Rp 222,43 miliar.

Pallet projects, sementara saat masih menjadi anggota Komisi I DPR, Fayakhun diduga meminta uang sebesar US$300 ribu kepada Erwin Arif, pengusaha PT. Rohde & Schwarz Indonesia yaitu vendor yang digunakan oleh PT. Melati Technofo Indonesia. Uang itu akan digunakan untuk keperluan Munas Golkar pada tahun 2016.

Pengakuan Tb. Hasanuddin

Mengenai pallet projects tersebut dalam pengakuannya, Tb. Hasanuddin mengakui bahwa perkenalan dirinya dengan Fayakhun dan juga Ali adalah perkenalan biasa seperti saat pertama kunjungan pertama Komisi I DPR ke kantor Badan Keamanan Laut.

Tb. Hasanuddin kala itu menjabat sebagai pimpinan rombongan Komisi I DPR ketika berkunjung ke Bakamla, yang baru diresmikan oleh presiden menjadi mitra Komisi I.

Banyak tokoh yang tersangkut dalam proyek di Bakamla ini. Pallet projects, Fayakhun Andriadi mengakui perkenalannya dengan Ali Fahmi meskipun hanya sekedar mengenal. Perkenalan keduanya juga memiliki sangkut paut dengan Tb. Hasanuddin. Untuk kasus suap Bakamla ini belum bisa diusut dan masih dipastikan kebenarannya.

Sumber: https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180131135002-12-272888/kader-golkar-kenal-pengatur-proyek-bakamla-dari-tb-hasanuddin

Akun Facebook Kader Golkar Ini Dihack, Rekan Terdekat Jadi Korban Penipuan Pulsa

Akun Facebook Kader Golkar Ini Dihack, Rekan Terdekat Jadi Korban Penipuan

Deden A Nugraha merupakan salah satu satu kader eksekutif Golkar Kalbar yang menjabati wakil ketua di bidang komunikasi, media, citra ini telah menjadi korban penghackan akun facebook dari sebuah hacker server pulsa yang tidak bertanggung jawab. Penghackkan Akun pribadi Facebook itu terjadi pada Sabtu (29/7/2017) pagi hingga sekarang. Deden juga menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh rekan media sosialnya yang ada, dan meminta kepada siapa saja agar tidak memperdulikan obrolan yang ada atau chat yang dikirim karena sudah ada orang yang tertipu dengan meminta sedikit uang dari para pelaku hacker di server pulsa tersebut.

“Saya hanya minta untuk mengabaikan pesan atau ngobrol online via email, sudah ada tiga korban hari ini, dari si pelaku hacker server pulsa tersebut, teman-teman yang lain nya tidak karena sudah mendapat konfirmasi pertama dari saya” katanya. Si hacker server pulsa hebatnya lagi, dia langsung belajar gaya komunikasi yang saya lakukan pada beberapa teman yang ada di inbox facebook saya. Saat dia menghubungi teman saya sebelumnya, dia melakukan hal yang persis sama seperti saya dengan memanggil ‘teteh’ (saudara laki-laki dalam bahasa Sunda). Begitu juga dengan teman-teman lain yang diinbox oleh pelaku hacker server pulsa tersebut. Teman-teman lain mendapat pesan aneh karena tiba-tiba saya memanggilnya dengan sebutan ‘boss’. Panggilan terasa “tidak benar” dari saya ke teman saya itu. Untungnya, teman selalu mengecek lagi untuk menghindari korban penipuan dari para pelaku server pulsa tersebut.

Menurutnya, penghack server pulsa awalnya berasal dari percakapan yang ditegakkan WhatsApp yang mengaku sebagai koleganya dan meminta nomor rahasia Facebook enam digit yang dikirim melalui SMS ke server pulsa berbayar si pelaku hacker. Karena tidak merugikan, dan saya pikir saya memulai percakapan memang anak yang baik, dia juga memberi kode pada server pulsa berbayar dan belum lama ini facebook dan akun email sudah tidak bisa diakses lagi. “Dia chat tiba-tiba menggunakan WhatsApp dan mengklaim rekan kerja dekat, namun saya juga percaya, demi membuka akses facebooknya,” katanya.

Dia juga mengetahui bahwa akun telah diretas oleh server pulsa dengan korban pertama yang dimintai Rp 150 ribu dan 300 ribu secara tunai. “Begitu dikirim seperti yang diminta oleh akun facebook saya, orang tersebut (Korban, Red) baru saja memanggil konfirmasi, yang dikirim,” katanya. Menurut Deden Begini, saat Anda mencoba menghubungkan Diakun Facebook, tidak bisa karena hacker yang menggunakan server pulsa yang nampaknya sudah hebat dan pengalaman kerja yang sistematis, terbukti karena hacking sudah meretas sampai ke email saya dengan server pulsa yang sudah cukup luar biasa. Tentu saja.

Bahkan, katanya, setelah penghackan oleh si server pulsa, ada juga orang yang kembali mengechat dirinya di WhatsApp untuk meminta uang penulis hampir sama dengan server pulsa berbayar itu, dengan janji akun facebook yang di hack oleh server pulsa akan dikembalikan ke saya secepat mungkin asal kan saya mau dengan apa yang dimintanya. “Saya mencoba menghubungi beberapa kontak yang baik di IT untuk menarik kembali akun Facebook saya yang di hack oleh server pulsa tersebut, tapi sayang sejauh ini tidak ada yang bisa memastikan bahwa akun facebook saya yang diretas oleh Server pulsa tersebut bisa dipulihkan atau tidak, tapi sejauh ini server pulsa terakhir bisa dilacak dan berada di Singapura, “katanya.

Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/2017/08/04/akun-facebook-kader-golkar-ini-dihack-rekan-terdekat-jadi-korban-penipuan