Ahok Berhasil Menangkan Ikan Kerapu di Kepulauan Seribu

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlihat bahagia dengan aktivitasnya di Kepulauan Seribu, Selasa (27/9/2016). Apalagi, saat ia semestinya ikut memanen ikan kerapu di salah satu tambak warga yang memperoleh bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Matahari di Kepulauan Seribu bersinar terik. Kacamata yang dikenakan Basuki pun otomatis berubah warna menjadi hitam.

Padahal cuaca panas, pria yang dikenal dengan nama Ahok itu menonjol bermotivasi meniti pijakan kecil di sekitar keramba untuk bisa menangkap ikan kerapu dengan jaring yang dia bawa. Dia memperoleh beberapa ikan dikala itu. Dengan perlahan, Ahok berjalan ke arah rumah kecil yang ada di dekat tambak. Kemudian ia meletakan ikan tangkapannya di sebuah kotak.

“Wah seketika Rp 2 juta dapat nih Pak harganya. Waduh, aku bersuka ria banget nih. Ingat kampung aku nih,” ujar dia.

Ahok nampak berbincang dengan pemilik tambak. Ia mengatakan bahwa pola kerjasama Pemprov DKI dengan pemilik tambak sungguh-sungguh menguntungkan pemilik. Komposisi bagi hasil ialah 80 berbanding 20. Warga mendapatkan 80 persen profit, walaupun Pemprov DKI mendapatkan 20 persen. Ahok mengatakan, 20 persen yang didapat Pemprov DKI juga untuk warga Kepulauan Seribu. Frozen Grouper Supplier Indonesia

Nantinya, jikalau telah banyak warga yang melakukan budidaya dengan berprofesi sama dengan Pemprov DKI, Pemprov akan menyusun koperasi. Sambil berbicara dengan pemilik tambak, kadang kala Ahok mengangkat ikan kerapu tangkapannya. Ahok menonjol takjub dengan beban ikan yang ia tangkap.

Baca juga: Letjen Purnawirawan Lodewijk Paulus Telah Menjadi Sekjen Baru Golkar

“Ini satu ekor bisa Rp 300.000 loh. Apabila dipasarkan resto yang sudah matang dapat jutaan ini,” ujar Ahok.

Tak lama kemudian, ikan yang dibatasi Ahok lepas dari genggaman. Ikan itu masuk kembali ke kotak berisi air. Air dalam kolam kecil itu menonjol mengenai pakaian Ahok. Meski seragamnya sudah berair, Ahok kembali mencoba untuk mengangkat ikan itu lagi. Namun, ikan itu lagi-lagi lepas dari genggamannya.

“Waduh, belum makan ikan eh telah dihajar duri ikan duluan,” ujar Ahok.

Rupanya, jari tangannya terluka terkena duri ikan yang dia angkat. Tangan malahan membawakan Ahok plester dan tisue.

“Enggak apa-apa itu, Pak. Sembuh itu, Pak,” kata pemilik tambak kepada Ahok.

Sumber:

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bercerita mengenai sulitnya mendapatkan ikan kakap merah di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Ia mengatakan, dirinya kerap mencari ikan kakap merah di daerah pelelalang ikan (TPI). Susi yang ialah pengusaha ikan itu mengaku memiliki daerah langganan untuk membeli ikan jenis itu di TPI Juwana, Kabupaten Pati.

Di Juwana ucap Susi, dirinya awam membeli ikan kakap merah dari nelayan bernama Wagini. Melainkan, sekarang pasokan ikan kakap merah sudah tak ada lagi di Juwana. Susi mengevaluasi alat cantrang yakni penyebabnya.

“Saya beli di Juwana bisa kakap merah, belinya di Bu Wagini. Itu sirna semenjak ada Cantrang,” kata Susi, di hadapan para nelayan, di Semarang, Rabu (20/9/2017).

Baca juga: DPRD Fraksi GOLKAR Berpendapat Kebijakan Mobil Murah Seharusnya Dikaji Ulang

Susi mengatakan, nelayan di Indonesia harus bersedia untuk merubah alat tangkap yang ramah lingkungan. Ia mengevaluasi alat cantrang yang selama ini digunakan nelayan terbukti merusak seluruh sumber kekuatan yang ada di laut.

“Kalau sekarang ikan banyak. Namun apabila (mengaplikasikan) cantrang terus apabila (ikannya) habis gimana?” tanya Susi.

Pada kans itu, Susi malah mengajak nelayan untuk menangkap hanya ikan-ikan besar yang bernilai jual tinggi. Meski ikan-ikan yang kecil tidak ditangkap supaya menjadi pakan ikan besar.

“Bawal putih itu harganya Rp 800 juta, orang Pantura enggak bisa panen itu karena laut digaruk dengan cantrang tiap-tiap hari,” kata Susi.

Ia menegaskan, perubahan alat tangkap dari cantrang menjadi alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan itu bukan untuk mematikan nelayan. Hal itu sebagai upaya untuk memastikan mata pencahariaan nelayan supaya terjaga. Red Snapper Fish Wholesale

“Bukan dilarang, ganti alatnya. Apa isi laut ikan Ruca saja. Kita jaga semuanya bagus, laut sehat ikan banyak, tangkapan juga banyak,” katanya.

“Dari Pantura ke Arafuru, Natuna itu banyak sekali. Ikan dicokok, di pinggir telah ada beli. Jadi, Pemerintah observasi nelayan supaya untung,” tambahnya.

Penunjuk Televisi Aksi mengemudi motor trail layar kaca Susi dijalankan berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Sumber: