Jakarta. Kewenangan Tim Formatur Untuk Kepengurusan Partai Golkar. Nama-nama yang masuk kepengurusan Partai Golkar mulai beredar. Menurut politikus Golkar Ahmadi Noor Supit, dari segi mekanisme, nama-nama itu adalah kewenangan tim formatur.

Kewenangan Tim Formatur Untuk Kepengurusan Partai Golkar
Kewenangan Tim Formatur Untuk Kepengurusan Partai Golkar

“Nah kalau soal personalia, itu tergantung selera formatur. Mau bikin Golkar berwibawa atau tidak, itu tergantung formatur. Itu tergantung selera,” kata Supit saat dihubungi.

Supit berharap partai berlambang pohon beringin ini mampu memberikan performance yang meyakinkan untuk rakyat. Hal itu nantinya akan terlihat dari susunan formatur.

“Termasuk dari personalianya. Kasih waktu mereka kerja,” ujar Supit.

Sementara, mengenai nama-nama tim sukses Ade Komarudin yang disebut tidak masuk ke daftar, menurutnya itu adalah konsekuensi dari pertarungan politik.

“Dalam politik biasa saja. Ada juga yang menang mengakomodir seperti janji saat kampanye. Itu tergantung mereka yang menang itu,” kata dia.

Seperti diketahui, Munaslub Golkar di Bali beberapa waktu lalu akhirnya memilih Setya Novanto sebagai ketua umum. Novanto bersama anggota tim formatur lain akan menyusun kepengurusan Golkar periode 2016-2019.

Demikian Berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Umumkan Susunan Pengurus Baru Golkar Sebelum Ramadhan. Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar akan mengumumkan kepengurusan baru sebelum bulan suci Ramadan. Rencananya, pada 1 atau 2 Juni mendatang, mereka akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).

Umumkan Susunan Pengurus Baru Golkar Sebelum Ramadhan
Umumkan Susunan Pengurus Baru Golkar Sebelum Ramadhan

“Di situ akan diumumkan pengurus baru dan dilantik sebelum bulan puasa,” kata politikus Partai Golkar, Nurul Arifin, di PARA Syndicate, Tendean, Jakarta Selatan.

Menurut Nurul, dalam menyusun kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu, Dewan Pembina akan dilibatkan.
“Dewan Pembina Pak Ical [Aburizal Bakrie] dilibatkan, kemudian dari Dewan Pakar Bapak Agung Laksono dan Dewan Penasehat,” lanjut Nurul.

Terkait masalah adanya sebelas susunan pengurus Partai Golkar yang pernah tersandung masalah hukum di Tanah Air, Nurul tak banyak berkomentar. Dia mengklaim jika masalah sudah selesai.

“Masalah hukum yang dilaksanakan, kewajiban sudah dilaksanakan. Tidak ada lagi masalah hukum dan ketika kita mengurus kepengurusan tersebut sudah mengacu kepada konstitusi dan AD/ART yang ada di kita,” ujar mantan aktris nasional itu.

Demikian Berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Setnov Yakin Partainya Bikin Pemerintahan Makin Kondusif. Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, yakin dukungan partainya ke pemerintahan Presiden Joko Widodo membuat suasana perpolitikan semakin kondusif. Novanto menegaskan komitmennya mendukung pemerintahan saat ini.

Setnov Yakin Partainya Bikin Pemerintahan Makin Kondusif
Setnov Yakin Partainya Bikin Pemerintahan Makin Kondusif

“Pemerintah ini perlu suasana iklim yang baik,” kata Novanto, di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2016.
Menurut Novanto, saat ini Golkar akan fokus membentuk kepengurusan dulu. Apabila persoalan internal tuntas maka mereka bisa segera mengalihkan ke masalah bangsa.

“Kami sebagai Partai Golkar visi kenegaraan itu benar-benar menunjukkan kesamaan dengan pemerintah,” katanya lagi.
Novanto juga berharap dukungan Partai Golkar ke pemerintah membuat iklim investasi berjalan baik. Sehingga perekonomian bisa lebih baik.

“Kami harapkan bisa memberikan suatu kenyammanan bagi bangsa dan tentu kami harapkan dukungan pada pemerintah itu, dan pada partai-partai yang lain,” tutur dia.

Setya dan beberapa pengurus inti Golkar menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 24 Mei 2016. Turut ikut dalam pertemuan itu antara lain Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Bendahara Umum Partai Golkar Robert Joppe Kardinal, dan Juru Bicara Partai Golkar, Nurul Arifin.

Demikian Berita Golkar hari ini.

Sumber

Setya Novanto akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2014 – 2019. Hal ini diputuskan dalam Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (17/5/2016).

Novanto mendapatkan perolehan tertinggi pada putaran pertama yakni 277 suara, mengalahkan pesaing utamanya yakni Ade Komarudin atau dengan perolehan 173 suara. Novanto dan Akom sama-sama mendapat 30 persen suara untuk mencapai syarat minimal untuk terpilih.

Sebelum menjadi Ketua Umum Golkar, Setya Novanto sempat menjabat sebagai Ketua DPR RI. Namun pada 16 Desember 2015, dia mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR terkait kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dalam rekaman kontrak PT. Freeport Indonesia.

Kendati begitu, tak banyak yang tahu, Setya Novanto sempat menjadi sopir pribadi politikus Partai Demokrat, Hayono Isman.

Setya Novanto kembali menjadi orang yang kontroversial setelah dituding mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia.

Namun, tidak banyak orang tahu latar belakang pria yang lahir dari pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri ini. Sebelum menjadi orang nomor satu di Parlemen Senayan, politikus partai Golkar ini mengaku memiliki kisah hidup yang berliku.

Pada 1973, sembari kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Setya Novanto mengaku harus berjualan madu (madu penyubur) dan beras di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Uang bekal yang diberikan orang tuanya, menurut dia, hanya cukup untuk mendaftar kuliah. “Saya bekerja keras agar bisa sekolah,” katanya pada pertengahan September tahun lalu.