Partai Golkar kini memiliki gedung baru. Keinginan para kadernya untuk memiliki gedung baru akhirnya terkabulkan. Ketua Umum Setya Novanto merealisasikan rencana pembangunan gedung baru Golkar dengan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan kantor Golkar di daerah Slipi, Jakarta Barat. Realisasi tersebut  dilaksanakan pada HUT Golkar ke-52 tahun lalu.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memberikan sambutannya kepada pers, “Partai Golkar pada tanggal 20 Oktober 2016 ini memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-52. Peringatan HUT Partai Golkar ini diisi dengan sejumlah kegiatan, termasuk peletakan batu pertama pembangunan gedung baru.”

golkar, setya novanto

Sumber: Tribunnews

 

HUT Partai Golkar ke-52 juga diisi dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.  Selain itu juga diadakan peluncuran Rumah Pangan Partai Golkar (RPG), Santunan 1964 anak yatim, pemotongan 52 tumpeng serta sarasehan dengan Dewan Pembina, Dewan Pakar Partai Golkar, dan juga Dewan Kehormatan.

Setya Novanto mengatakan kegiatan ziarah memiliki makna penting bagi Partai Golkar. Pada ziarah tersebut para pejabat Partai Golkar menaburkan bunga di makam para Pahlawan Nasional. “Ini mempunyai makna ulang tahun Golkar. Kita selalu mengenang arwah pahlawan kita, biar selalu ingat perjuangan serta jasa-jasa pahlawan kita.” Ujar Setya Novanto.

Setya Novanto juga berharap di usia Partai Golkar yang sudah 52 tahun, Partai Golkar bisa terus mengawal dan ambil peran dalam membangun kemajuan bangsa. Ia menambahkan, dengan semangat juang para pahlawan bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang maju.

Setya Novanto juga memohon doa restu untuk Partai Golkar, “Dan memohon doaa restu untuk terus melanjutkan perjuangan para pahlawan kita, untuk menjadikan bangsa yang besar dan Golkar terus menjadi partai besar.”

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung menambahkan, upacara ziarah makam sudah menjadi tradisi turun temurun acara HUT Partai Golkar.

“Sudah jadi tradisi kami dengan berziarah ke makam pahlawan. Di mana kedatangan kader-kader Golkar dalam memperingati ulang tahun, memperlihatkan kepada publik yakni partai yang committed,” ujar Akbar Tandjung.

 

Mantai Ketua DPR ini juga menyampaikan, pihaknya ingin mengambil hikmah dan semangat perjuangan para pahlawan bangsa, senada dengan Setya Novanto.

“Sekaligus tentu saja semangat atau spirit yang ditanamkan oleh para pahlawan akan diteruskan oleh Partai Golkar agar Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur,” kata Akbar Tandjung.

Sekretaris Jendral Partai Golkar, Idrus Marham menyebutkan, momentum HUT Partai Golkar ini akan dijadikan momentum kebangkitan partai berlogo pohon beringin ini.

“52 tahun ini momentum kebangkitan Partai Golkar. Slogannya Golkar Bangkit, jaya dan maju. Intinya konsolidasi menyeluruh,” kata Idrus Marham. Idrus juga mengatakan, peringatan harlah Golkar ke-52 ini berbeda dengan sebelumnya. Bedanya adalah Golkar lebih merakyat.

 

“Kalau HUT sebelumnya lebih ke seremonial di hotel. HUT kali ini beda. Kita akan turun ke rakyat perayannya, akan menyantuni semua masyarakat yang kurang mampu dari desa di seluruh Indonesia,” ujar Idrus.

 

 

Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2016/10/21/di-hut-ke-52-golkar-bangun-gedung-baru?page=all

Ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar) Setya Novanto mengingatkan para kadernya untuk meningkatkan efektivitas penggunaan aliran dana ke daerah dan desa untuk pemerataan pembangunan. Partai Golkar mendukung kebijakan tersebut untuk pemerataan pembangunan guna memperkuat pembangunan desa.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Dokumentasi oleh DPP Partai Golkar.

 

Pada pelantikan pengurus Partai Golkar Sulawesi Tengah, Minggu 8 Januari 2017 lalu, Setya Novanto Mengatakan “Pada APBN 2017, Transfer dana ke daerah mencapai Rp764,9 triliun rupiah, melampaui kementrian/lembaga. Sedangkan dana desa mencapai Rp60 triliun naik sebesar Rp20 triliun dari tahun sebelumnya.”

Setya Novanto meminta para anggota partai dan kader Golkar yang menjabat sebagai kepala daerah dan anggota DPRD untuk dapat mengoptimalkan dana daerah tersebut untuk perkembangan dan kemajuan pembangunan pedesaan. Setnov juga menambahkan, “Yang tak kalah penting dana tersebut diawasi secara ketat agar tepat sasaran dan tidak ada penyimpangan. ”

Partai Golkar mempunyai komitmen, pada tahun 2018 setiap desa mendapat alokasi dana 1 milliar sebagaimana amanat dari UU Desa. Setnov mengatakan bahwa peningkatan dana daerah dan desa adalah upaya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan. Ia juga berujar, “Partai Golkar sejak awal punya komitmen untuk memajukan pembangunan desa. Jika desa maju Indonesia akan maju dan sejahtera.”

Jumlah penduduk miskin di pedesaan dan daerah jauh lebih banyak dibandingkan dengan perkotaan. Bahkan, tingkat kedalaman dan keparahannya jauh lebih tinggi. Oleh sebab itu, fokus pembangunan ke wilayah desa dan pinggiran sangatlah penting bagi Golkar. Selain mengurangi ketimpangan, hal ini juga mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

Setya Novanto kembali menambahkan, “Karena itu politik anggaran Golkar harus diarahkan untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga setiap tahun ada perbaikan dan kemajuan.”

Konsolidasi organisasi dan partai harus dituntaskan hingga ke tingkat yang paling bawah seperti desa dan kelurahan. Hal ini mengingat Pileg dan Pilpres 2019 tinggal sekitar dua tahun lagi. Kebijakan dan akselerasi harus djalankan secara konsisten.

“Saya menginstruksikan seluruh kader harus turun ke lapangan mendukung pemenangan paslon Golkar di daerahnya masing-masing,” ujar Setya Novanto. Hal ini ditekankan karena kemenangan pada pilkada 2017 akan menjadi perhatian. Kemenangan pilkada 2017 dan 2018 merupakan titik awal kemenangan pada 2019.

Pada acara pelantikan, selain dihadiri oleh Gubernur Sulteng, Longki Janggala, juga dihadiri oleh pejabat daerah lainnya serta pimpinan DPP Partai Golkar seperti Yahya Zaini, Robert Kardinal, dan Fadh Arafiq. Tak ketinggalan juga Ketua Umum IIPG Deistry Astriani Novanto.

 

Sumber: http://politik.news.viva.co.id/news/read/868075-setnov-minta-perkuat-pembangunan-desa-untuk-pemerataan