JAKARTA – Kalangan dunia usaha mendesak Presiden SBY untuk mengganti Menteri Perdagangan dan Perindustrian, Mari Elka Pangestu. Marie dianggap, berbagai kebijakannya merugikan pengusaha dalam negeri.

“Mari Elka Pangestu selaku Menteri Perdagangan, harus mendorong penguatan posisi tawar,” kata anggota Kadin yang juga politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo, Kamis (29/09/2011).

Menurut Bambang, “Itu mutlak diperlukan untuk menjaga dan melindungi kepentingan nasional. Bukan sebaliknya. Semua raksasa ekonomi dunia berkepentingan pada Indonesia, karena negara ini pasar yang sangat besar.”

Soesatyo: Kalangan Usaha Desak SBY Ganti Mari Elka PangestuBambang menjelaskan di tengah ketimpangan pendapatan per kapita yang begitu mencolok, hampir semua produk impor bisa terjual di pasar Indonesia. Mulai dari produk high tech hingga alas kaki, semuanya bisa diserap konsumen dalam negeri.


Akan tetapi, nilai tambah apa yang didapatkan Indonesia untuk memperkuat potensi ekonomi rakyat (UMKM) dari liberalisasi perekonomian nasional itu? Kenyataannya, nyaris nihil. Terjadi banjir produk impor dan pemerintah diam saja. Padahal, banjir produk impor itu membunuh potensi ekonomi rakyat,” tegas Bambang.

Semua ini terjadi, kata Bambang lagi, karena pemerintahan SBY-Boediono membiarkan negara di posisi tawar yang lemah. Negara dengan posisi tawar yang lemah ini sudah terikat dalam sejumlah perjanjian perdagangan bebas dengan begitu banyak negara yang menjadi mitra dagang. []