Jakarta. Keprihatinan Golkar dan Nasdem dalam Situasi Kebangsaan. Saat Ketum DPP Golkar atau Setya Novanto mendatangi Ketua Umum Dewan DPP Nasdem Surya Paloh di Kantor Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, adalah silaturahmi atas balasan Golkar atas penyambangan Partai Nasdem beberapa waktu lalu.

Keprihatinan Golkar dan Nasdem dalam Situasi Kebangsaan
Keprihatinan Golkar dan Nasdem dalam Situasi Kebangsaan

Tidak hanya itu, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham saat usai dalam pertemuan tersebut menjelaskan Golkar dan Nasdem memiliki keprihatinan sama dalam mencermati situasi dan kondisi kebangsaan. Dia berharap seluruh elemen bangsa menjaga persatuan dan kesatuan.

Telebihnya ada juga beberapa poin kesepakatan. Kedua partai ini sependapat untuk mengajak seluruh elemen bangsa mengembangkan ideologi Pancasila.

“Nasdem dan Golkar menekankan perlunya konsistensi kita sebagai bangsa dalam memperjuangkan cita-cita dan ideologi bangsa,” ujar Sekjen Partai Golkar Idrus Marham dalam konferensi pers di Kantor Nasdem, Selasa 17 Januari 2017.

Pertemuan berlangsung selama dua jam. Golkar membawa sejumlah kadernya sepertu Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM DPP Golkar Yorrys Raweyai, Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo, dan juru Bicara Partai Golkar Nurul Arifin.

Demikian tentang berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Golkar Bakal Rancang Sistem Pemilu 2019 Dengan Tertutup. Rambe Kamarul Zaman atau Anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilu (Pansus RUU Pemilu) dari Fraksi Partai Golkar, menjelaskan bahwa partainya akan memperjuangkan agar sistem Pemilu 2019 menggunakan proporsional tertutup.

Golkar Bakal Rancang Sistem Pemilu 2019 Dengan Tertutup
Golkar Bakal Rancang Sistem Pemilu 2019 Dengan Tertutup

Terkait dengan hal tersebut, Rambe telah mengambil keputusan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar beberapa waktu lalu.

“Partai Golkar memperjuangkan sampai titik darah penghabisan sistem pemilu yang akan kita wujudkan adalah sistem pemilu proporsional tertutup,” ungkap Rambe di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.

Ia menjelaskan diantaranya adalah untuk meneguhkan kedudukan partai politik (parpol), memperkuat kewenangan parpol, dan sekaligus mengeliminasi dampak negatif dari sistem proporsional terbuka.

Untuk melakukan hal itu semua, Rambe mengaku, partainya memiliki sikap konkret untuk memperjuangkannya. Ia mengklaim, Golkar mementingkan kepentingan bangsa bukan hanya kelompok.

“Partai Golkar tidak mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan bangsa dan negara,” ujar Rambe.

Anggota Komisi II DPR ini mengatakan, bagi Partai Golkar haruslah memperkuat sistem pemerintahan presidensial. Intinya, kata Rambe, Partai Golkar ingin mewujudkan sistem kepartaian pluralisme moderat.

“Jadi tidak ekstrem. Kita juga tidak melarang, tidak juga terlalu menghendaki bahwa munculnya partai-partai baru tapi adalah ke depan sebaiknya sistem kepartaian kita pluralisme moderat,” tukas Rambe.

Sudah di ketahui, karena dalam sistem proporsional tertutup memberikan kesempatan partai untuk menentukan calon legislatifnya. Sistem ini seperti yang berlaku pada zaman Orde Baru.

Sementara itu, terkait dengan pembahasan RUU Pemilu, menurut Rambe, Fraksi Partai Golkar sudah menyerahkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) sejak 10 Januari 2017 lalu.

Demikian tentang berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Golkar Inginkan Ambang Batas Presiden dan Parlemen. Dalam pengusulan calon presiden, Partai Golkar pun juga meninginkan agar presidential threshold meski tidak hanya Partai Demokrat saja. kendati demikian, partai golkar juga menginginkan penyerahan angkanya kepada pemerintah.

Golkar Inginkan Ambang Batas Presiden dan Parlemen
Golkar Inginkan Ambang Batas Presiden dan Parlemen

“Golkar tetap harus ada presidential threshold ya. Cuma soal berapa seperti usulan pemerintah,” ungkap Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Zainudin juga menyatakan, bahwa partainya meminta kenaikan atas parliamentary threshold atau ambang batas parlemen untuk bisa mendapatkan kursi di parlemen.

“Kenaikan sih (ambang batas parlemen). Cuma persisnya saya enggak ingat. Tapi yang jelas lebih tinggi dari yang kemarin. Yang jelas itu usulan Golkar di atas 7 persen, itu usulan Golkar,” ujar Zainudin.

Meski demikian, Zainudin menuturkan jika Golkar sudah menyiapkan dan diserahkan mengenai daftar inventarisasi masalah (DIM).

“Saya malah baca di media baru 4 (serahkan DIM), salah satunya kita, Golkar. Kita sejak tanggal 9 Januari sudah siap, sudah diserahkan,” tegas Zainudin.

Belakangan memang muncul usulan agar ambang batas presiden diubah menjadi 0 persen. Usulan tersebut berasal dari Fraksi PKB, Fraksi Hanura, Fraksi Gerindra, dan Fraksi PAN.

Meski begitu, sampai saat ini RUU Penyelenggara Pemilu belum dibahas karena DPR masih mengumpulkan daftar inventarisasi masalah (DIM) dari masing-masing fraksi.

Demikian tentang berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Partai Golkar Tetap Targetkan Kemenangan dalam Pilkada. Untuk Pilkada serentang 15 Februari 2017 Partai Golkar tetap akan targetkan kemenangan besar. Seperti yang di lansir dari liputan6.com.

Partai Golkar Tetap Targetkan Kemenangan dalam Pilkada
Partai Golkar Tetap Targetkan Kemenangan dalam Pilkada

Kemenangan tersebut, dijelaskan oleh Golkar dalam ambang batas 60 persen. Terkait dengan hal itu, setiap kader elite Golkar diharapkan untuk terjun ke lapangan, memantau lansung permasalahan masyarakat.

Untuk di Sulawesi Utara, Mongondow tepatnya, akan ada kampanye yang dilakukan oleh pasangan Yasti Sopredjo Mokoagow dan Yanni Ronny Tuuk mengakibatkan ruas jalan yang menghubungkan antara Manado-Gorontalo dan Makasar terganggu selama tujuh jam. Pengguna jalan mengeluh dengan kemacetan dan mengaku sangat dirugikan dengan kampanye berlokasi dekat dengan fasilitas umum.

Tak hanya itu, ternyata untuk pilkada serentak di berbres, jawa tengah, 1,5 Juta kertas suara ditemukan rusak. Pihak KPU Brebes memperkirakan jumlah kertas suara yang rusak akan bertambah, karena hingga kini hanya sekitar 45 persen surat suara yang dinyatakan lolos sortir.

Surat suara rusak juga ditemukan oleh KPU Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Seluruh surat suara yang rusak nantinya akan didata dan dimusnahkan.

Demikian Tentang berita golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Target Menang Golkar Untuk Pilkada Serentak 2017. Untuk pilkada 2017 nanti, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyebut jika partainya menargetkan kemenangan 60 persen.

Target Menang Golkar Untuk Pilkada Serentak 2017
Target Menang Golkar Untuk Pilkada Serentak 2017

Ia yakin dengan kemenangannya tersebut, karena akan mengerahkan para kader.”Kami optimis mencapai target 60 persen kemenangan berskala nasional. Dan yang jelas selaku ketua umum, saya instruksikan kepada DPD (Dewan Pimpinan Daerah) bergerak, DPR, DPRD untuk turun kampanye termasuk saya selaku ketua umum,” ungkap Setnov usai rapat pleno tertutup di Kantor DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat. Ia menjelaskan kampanye tersebut akan dilakukan secara terus-menerus, bahkan saat akhir pekan.

“Terutama pada hari libur yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Jumat pagi masih untuk bekerja kepentingan DPR dan selanjutnya Jumat, Sabtu, Minggu di daerah-daerah. Ini sudah diatur, jadwalnya nanti termasuk ini permintaan seluruh Indonesia,” papar dia.

Akan tetapi, ia dapat mempertanggungjawabkan, tugasnya sebagai Ketua DPR. “Mudah-mudahan saya selaku ketua umum Partai Golkar akan ke daerah-daerah dan tugas sebagai Ketua DPR tetap akan kerjakan dengan sebaik-baiknya,” ucap dia.

Terlebinya, setnov meminta seluruh kadernya untuk memelihara situasi politik untuk Pilkada 15 Februari 2017 nanti.

“Agar kita memelihara situasi yang kondusif bagi pelaksanaan Pilkada. Mohon doa restu kepada seluru masyarakat Indonesia yang telah mendukung adanya pilkada-pilkada untuk Partai Golkar,” pungkas Setnov.Rapat pleno tertutup ini pun dihadiri sejumlah kader Partai Golkar, seperti Idrus Marham, Yorrys Raweyai, dan Nurdin Halid.

Demikian tentang berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Dukung Ahok, Golkar Minta Sumbangan Kepada Anggota. Untuk ini, Fraksi Golkar mengirimkan surat pada anggotanya di DPR. Pada surat tersebut, para anggota fraksi meminta sumbangan sukarela pada para anggotanya.

Dukung Ahok, Golkar Minta Sumbangan Kepada Anggota
Dukung Ahok, Golkar Minta Sumbangan Kepada Anggota

Tiap anggota fraksi dipatok sebesar Rp10 juta, Meski pun tertulis jenis sumbangannya sukarela. Adapun sumbangan tersebut ditujukan untuk kemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful dalam pilkada DKI Jakarta.

Seperti yang dilakukan oleh Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily., untuk terkait dengan hal ini ia membenarkan adanya surat tersebut. Sumbangan tersebut dianggap sebagai bagian partisipasi anggota Fraksi Golkar bagi Ahok dan Djarot.

“Untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta,” kata Ace saat dihubungi, Kamis 12 Januari 2017.
Senada dengan Ace, Anggota Fraksi Golkar, Dave Laksono mengatakan sumbangan tersebut bersifat sukarela sesuai kemampuan masing-masing. Sehingga tak dipatok harus Rp10 juta.

“Tergantung kemampuan masing-masing. Tapi kan di sini kita harus patungan untuk kerja sama mencapai kemenangan. Kemenangan Ahok ini kemenangan Golkar secara keseluruhan. Sudah sepatutnya anggota memberikan sumbangan suka rela. Masalah besarannya Rp10 juta kecil untuk kemenangan Ahok,” kata Dave saat dihubungi.

Menurutnya, kemenangan Ahok nilainya tak terhingga bagi partai. Secara ideal masing-masing fraksi harus maksimal sumbangannya. Apalagi wajib bagi anggota memenangkan daerahnya masing-masing.

“Pilkada DKI ini kan barometer partai secara nasional. Sudah sepatutnya anggota menyumbangkan segitu,” kata Dave.

Demikian Berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Golkar : Tarik Dana Sumbangan Rp.10 Juta Dari Kader Untuk Ahok-Djarot. Maksut dari tarik dana sumbanagn tersebut adalah untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang.

Golkar Tarik Dana Sumbangan Rp.10 Juta Dari Kader Untuk Ahok-Djarot
Golkar Tarik Dana Sumbangan Rp.10 Juta Dari Kader Untuk Ahok-Djarot

Seperti yang di tegaskan Hasan Syadzily atau Wasekjen Partai Golkar Tb Ace, sumbangan ini merupakan bagian dari partisipasi para kader Partai Golkar di Parlemen.

“Ini bagian dari partisipasi para anggota Fraksi Partai Golkar untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta,” ujar Ace di Jakarta.

Fraksi Partai Golongan Karya Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia mengedar berkop tulisan tersebut ditujukan untuk seluruh anggota fraksi partai Golkar.

Penulisan surat tersebut berdasarkan Rapimnas I Tahun 2016 Partai Golkar yang telah menyepakati untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

“Sehubungan dengan itu, demi kemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Ketua Umum Partai Golkar mengharap peran serta dan kesediaan para Anggota Fraksi Partai Golkar untuk membantu secara sukarela masing-masing sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta Rupiah) setiap anggota. Untuk memudahkan pengumpulan bantuan tersebut disetorkan melalui rekening Bank Mandiri atas nama Fraksi Partai Golkar DPR RI dengan nomor rekening 102-0000021235,” tulis surat tersebut.

Penandatangan Surat sumbangan sukarela tersebut diserahkan oleh pimpinan fraksi Partai Golkar yang diwakili oleh Pelaksana Tugas Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir dan Sekretaris Aziz Syamsuddin. Tembusannya adalah Ketua Umum DPP dan Sekjen DPP Partai Golkar.

Demikian tentang berita Golkar hari ini.

Sumber