Jakarta. Pertemuan PDIP dan Golkar di Rumah Megawati. Berada di lokasi Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, saat itu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau (PDIP) dan Partai Golkar mengadakan acara pertemuan di Rumah Ketua Umum PDIP‎ Megawati Soekarnoputri di .

Seperti yang di katakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto ‎Kristiyanto, dalam pertemuan tersebut, sebenarnya sudah lama diagendakan kedua partai. Kendati demikian, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto baru ada waktu hari ini.

Pertemuan PDIP dan Golkar di Rumah Megawati
Pertemuan PDIP dan Golkar di Rumah Megawati

“Tentu saja pertemuan untuk memperkuat tali silaturahmi dan Golkar kan sudah secara resmi dengan Jokowi dan JK mendukung,” ujar Hasto di kediaman Megawati, Menteng, Jakarta.

hal lain dari Hasto menjelasknan, adanya pertemuan tersebut untuk membahas masalah dinamika politik nasional antara pengurus Golkar dan Megawati, khususnya menyangkut penetapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka.

Hasto menambahkan, dua partai ini merupakan pengusung duet Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta. Kata Hasto, Megawati selalu menyerukan agar pemimpin bangsa selalu mengutamakan persatuan dan persaudaraan.

“Karena memang ketika para pemimpin bangsa bertemu tentu saja agenda-agenda yang dibahas tidak terlepas dari persoalan aktual saat ini,” ungkapnya.

Pengurus DPP Partai Golkar diketahui sudah hadir di rumah Megawati antara lain Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Sekjen Golkar Idrus Marham, dan Juru Bicara Golkar Nurul Arifin. Adapun dari PDIP turut mendampingi Megawati seperti Sekjen PDIP Hasto ‎Kristiyanto, Wasekjen PDIP Ahmad Basarah dan Utut Adiantoro. Pertemuan berlangsung tertutup.

Demikian Berita Golkar Hari ini.

Sumber

Jakarta. Jokowi dan Megawati Hadiri Penutupan Rapimnas Partai Golkar. Di Istora Senayan, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar I. Ia tiba sekitar pukul 20.00 WIB mengenakan batik bercorak emas dan biru gelap.

Jokowi dan Megawati Hadiri Penutupan Rapimnas Partai Golkar
Jokowi dan Megawati Hadiri Penutupan Rapimnas Partai Golkar

Jokowi sendiri didampingi oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan beberapa elite partai itu, Nurdin Halid dan Yorrys Raweyai menyambut Kedatangan Presiden Jokowi. ‎Kedatangan Jokowi pun disambut seribuan peserta rapimnas dengan mengacungkan foto Jokowi.

‎Selain itu, sejumlah tokoh dan pemimpin partai politik pendukung Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla juga hadir dalam acara Rapimnas Partai Golkar. Di antaranya, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

Kemudian, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Oedang, Ketua Umum Partai Hanura yang juga Menko Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Presiden Ketiga sekaligus politikus senior Partai Golkar BJ Habibie, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Demikian Berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Dukungan Golkar Terhadap Jokowi di Pilpres 2019. Di saat Setya Novanto menjadi pemimpin Golkar saat menyatakan mengusung Jokowi untuk menjadi capres lagi pada Pemilu 2019.

Dukungan Golkar Terhadap Jokowi di Pilpres 2019
Dukungan Golkar Terhadap Jokowi di Pilpres 2019

Alasannya, kata politikus Golkar Nurul Arifin, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan mantan Wali Kota Solo tersebut masih tinggi.

“Kami melihat fakta di lapangan yang tingkat kepercayaan terhadap Pak Jokowi itu masih tinggi,” kata Nurul Arifin dalam diskusi bertajuk ‘Peta Politik Pasca Munaslub Golkar’ di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Ketum Golkar Novanto mengatakan, hingga saat ini belum ada sosok yang bisa menyamai Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2019. Pemilu mendatang masih lebih dari 3 tahun lagi.

“Pak Jokowi itu masih terbaik. Kalau kami ke daerah itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pak Jokowi tinggi. Itu alasan kami,” ujar Nurul.

Akan tetapi, Nurul Arifin menegaskan, partainya bukan berarti ‘mencuri’ Jokowi dari PDI Perjuangan, partai yang telah mengusung Jokowi di pilpres 2014 lalu. Golkar, kata dia, tidak ingin dianggap sebagai kompetitor.

“Kami tidak bisa mengecilkan karena Pak Jokowi lahir dari PDIP dan milik PDIP. Kami hanya ingin jadi mitra bukan sebagai kompetitor,” Nurul menandaskan.

Demikian tentang Berita Golkar hari ini.

Sumber