Abu-Bakar As-shiddiq RA adalah tokoh utama yang pertama kali memeluk agama islam. Keislaman Abu Bakar memberikan banyak manfaat yang besar terhadap islam dan kaum muslimin di bandingkan keislaman orang selain dirinya.

Abu Bakar adalah tokoh yang berhasil mengislamkan tokoh-tokoh Quraisy yaitu Abdurrahman Bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwarn, Utsman bin Affan, dan Thalhah bin Ubaidillah. Abu Bakar di juluki Atiq karena wajahnya tampan dan gagah berani ini ssuka sekali untuk menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT dan banyak memerdekakan budak-budak yang tersiksa contohnya Bilal. Umroh Awal Tahun

Pasangan Abu Quhafah dan Ummu Al-Khair ini selalu derada di dekat Rasulullah SAW, diapun sampai yang mengiringi Nabi Muhammad SAW ketika hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Abu Bakar sangat setia berada di samping Ar Rasul SAW sampai di peperanganpun dia selalu berada di Samping Ar Rasul SAW seperti Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Tabuk, Perang Hunain, Fath Mekkah dan Perang Badar. http://www.travel-umroh-haji.com/2016/09/paket-umroh-desember-2016.html

Di dalam buku yang berjudul 198 Kisah Wali-Wali Allah karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny telah disebutkan bahwa Abu Bakar adalah sosok pemimpin jama’ah haji(amirulhaj) pertama yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah SAW pada 9 Hijriyah. Pada saat Abu Bakar ditunjuk sebagai khalifah , dia memerintahkan Umar bin Khatab untuk menjadi amirulhaj.

Perjalanan ini diiringi dengan penuh ketawakalan kepada Allah, sebagai amirulmukmin  dan amirulhaj, amanah menjadi tanggung jawabnya yang besar di pundaknya.

Abu Bakar dan rombangan memasuki kota Mekkah kurang lebih waktu dhuha. Abu Bakar menggunakan kesempatanya untuk langsung menemui orang tuanya yang tinggal di Mekkah . pada saat itu, Abu Quhafah sedang berbicara dengan beberapa pemuda di teras rumahnya. Disaat abu bakar dilihat oleh mereka, kemudian mereka berkata “Hai, itu putramu sudah datang !”

Ayahnya pun beranjak dari duduknya. Kemudian Abu Bakar menyuruh untanya untuk berhenti dan turun  dari untanya. Dan berkata kepada ayahnya “Wahai ayah engkau tidak perlu berdiri!”

Tak lama kemudian Abu Bakar pun memeluk ayahnya dan meciup keningnya. Lalu ayahnya menangis bahagia dikarenakan putranya yang telah datang  dan sudah lama tak berjumpa. Berita kedatangan Abu Bakar meluas sehingga tidak lama kemudia datanglah beberapa tokoh kota Mekkah seperti Suhail bin Amru, Ikrimah bin Abi Jahal, Attab bin Usaid, dan Al-Harits bin Hisyam.

Mereka semua ialah para sahabat yang tinggal di Mekkah. Kemudian ayahnya berkata kepada anaknya(Abu Bakar): “wahai ‘Atiq mereka adalah orang-orang yang baik. Maka dari itu jalinlah persahabatan bersama mereka”.

Abu Bakar menjawab “ Wahai ayahku, tiada daya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah. Aku telah diberikan beban yang sangat berat yaitu menjadi Khalifah. Pastilah aku tidak akan memiliki kekuatan untuk menanggungnaya, kecuali dengang pertolonan Allah SWT”.

Kemudian Abu Bakar bertanya kepada penduduk Mekkah “ Adakah yang akan mengaduh padaku suatu kezaliman yang kalian alami di sini?”

Ternyata tiada satupun  kasus kezaliman yang diadukan kepadanya  dan sepanjang haji pun tidak ada kelakuan yang zalim di maa kepemimpinannya

Abu Bakar wafat pada hari selasa malam antara waktu maghrib dan isya pada 8 Jumadil Awal 13 Hijriyah di usia 63 tahun. Lalu dai berwasiat agar jenazanya di mandikan oleh istinya sendiri yaitu Asma’ binti Umais. Lalu jenazahnya di holatkan di Raudhah dan diimami Umar bin Al-Khattab, dan yang mengantarnya di liang lahat ialah putranya Abdurrahman bin Bakar, Umar, utsman dan Thalhah.