Jakarta. Suka Kinerja Ahok, Inilah Alasan Generasi Muda Golkar. Untuk Pilgub Jakarta 2017, Partai Golkar memberikan isyarat akan mendukung Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pada saat Ahok menghadiri kunjungannya di acara waisak, Ahok menyebutkan sejumlah politikus partai berlambang pohon beringin yang mendukungnya pada Pilkada DKI.

Suka Kinerja Ahok, Inilah Alasan Generasi Muda Golkar
Suka Kinerja Ahok, Inilah Alasan Generasi Muda Golkar

Dialah Fayakhun Andriadi, adalah Salah satu generasi muda Golkar, ia menjelaskan banyak kader partai beringin yang memang menyukai sosok mantan Bupati Belitung Timur itu.

“Secara pribadi saya dekat dengan Ahok. Saya suka dengan kinerjanya di Jakarta. Secara pribadi-pribadi (kader muda menyampaikan), banyak yang suka dengan Ahok,” ucap Fayakhun yang di lansir dari Liputan6.com.

Dengan atas kinerja yang Ahok lakukan, beebrapa kader Golkar puas dengan hal tersebut. Contohnya saja dengan segala perubahan yang dibawanya.

Fayakhun menegaskan, banyak contoh yang dilakukan Ahok, seperti bus Transjakarta yang diperbarui. Termasuk, upaya Ahok merapikan sejumlah bantaran kali di Ibu Kota.

“E-budgeting sehingga transparan, taman-taman kota menjadi bagus, kartu subsidi untuk pelajar, pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih berkualitas, karena sikap Ahok tegas kepada pegawai yang tidak disiplin. Ada aplikasi Clue, tak terjadi banjir berkepanjangan, pembangunan rumah susun untuk warga kurang mampu, dan lainnya,” Fayakhun memaparkan.

Meski demikian, Fayakhun menjelaskan, Golkar akan memberikan sikap resminya untuk mendukung salah satu calon di Pilgub DKI. Sikap ini bakal disampaikan pada Juni 2016.

“Sikap resmi partai Golkar akan disampaikan di awal Juni 2016,” ucap salah satu kader muda Partai Golkar tersebut.

Demikian tentang Berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Dukungan Golkar Terhadap Jokowi di Pilpres 2019. Di saat Setya Novanto menjadi pemimpin Golkar saat menyatakan mengusung Jokowi untuk menjadi capres lagi pada Pemilu 2019.

Dukungan Golkar Terhadap Jokowi di Pilpres 2019
Dukungan Golkar Terhadap Jokowi di Pilpres 2019

Alasannya, kata politikus Golkar Nurul Arifin, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan mantan Wali Kota Solo tersebut masih tinggi.

“Kami melihat fakta di lapangan yang tingkat kepercayaan terhadap Pak Jokowi itu masih tinggi,” kata Nurul Arifin dalam diskusi bertajuk ‘Peta Politik Pasca Munaslub Golkar’ di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Ketum Golkar Novanto mengatakan, hingga saat ini belum ada sosok yang bisa menyamai Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2019. Pemilu mendatang masih lebih dari 3 tahun lagi.

“Pak Jokowi itu masih terbaik. Kalau kami ke daerah itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pak Jokowi tinggi. Itu alasan kami,” ujar Nurul.

Akan tetapi, Nurul Arifin menegaskan, partainya bukan berarti ‘mencuri’ Jokowi dari PDI Perjuangan, partai yang telah mengusung Jokowi di pilpres 2014 lalu. Golkar, kata dia, tidak ingin dianggap sebagai kompetitor.

“Kami tidak bisa mengecilkan karena Pak Jokowi lahir dari PDIP dan milik PDIP. Kami hanya ingin jadi mitra bukan sebagai kompetitor,” Nurul menandaskan.

Demikian tentang Berita Golkar hari ini.

Sumber

Jakarta. Raih LSI Denny JA, Inilah Strategi Golkar Pada Masa Kejayaan. Seperti yang di lakukan oleh Golkar sebagai tindakaannya saat mengembalikan kejayaannay, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meriset soal mampu tidaknya Partai Golkar mengembalikan masa kejayaannya, yang sempat redup akibat konflik internal partai.

Raih LSI Denny JA, Inilah Strategi Golkar Pada Masa Kejayaan
Raih LSI Denny JA, Inilah Strategi Golkar Pada Masa Kejayaan

LSI Denny JA pada 2-7 Mei lalu melakukan riset yang dari hasil survei opini publik yang dilakukan didapatkan hasil partai berlambang pohon beringin itu harus memiliki branding baru agar mampu menjadi partai pemenang di pemilu mendatang.

“‎Branding baru ini lebih kepada gagasan baru dan program baru, ketimbang hanya fokus terhadap pergantian kepengurusan. Meski saat ini seluruh konflik dan berbagai pihak yang berseteru telah bergabung dengan pemerintah, tapi kalau branding baru tidak dilaksanakan maka kejayaan sulit terjadi,” kata Peneliti LSI Ardian Sopa di Kantor LSI Denny JA,Jakarta.

‎Ardian pun menjelaskan, dibutuhkan 4 strategi untuk memulihkan citra dan dukungan kepada Partai Golkar.

“Pertama itu bergabung dalam Pemerintahan Jokowi dan mendapatkan ‎kursi kabinet. Karena memang Golkar itu khitahnya ya mendukung pemerintah,” ujar Ardian.

Telebihnya kepastian langkah kedua yang di ambil oleh golkar adalah meraih suara lebih dari 50 persen dalam pilkada serentak ‎yang akan berlangsung 2017 mendatang.

“Sementara ‎langkah ketiga yang harus dilakukan Golkar yakni menyiapkan calon presiden dan wakil presiden,” kata dia.

Dari hasil survei terakhir, elektabilitas tertinggi dimiliki Jokowi dari PDIP 45 persen dan Prabowo dari Gerindra 20 persen.

“Kalau para tokoh nasional yang dimiliki Golkar masih di bawah 5 persen,” ujar dia.

Dia melanjutkan, ketua umum dan ketua dewan pembina Partai Golkar pun harus menyiapkan program-program baru yang telah dirumuskan oleh para pengurus, guna menyelamatkan partai dari keterpurukan.

“Langkah terakhir itu menciptakan branding baru yang dirumuskan oleh pengurus baru di bawah kepemimpinan Setya Novanto dan Aburizal Bakrie,” Ardian menandaskan.

Demikian tentang berita golkar hari ini.

Sumber

Setya Novanto akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2014 – 2019. Hal ini diputuskan dalam Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (17/5/2016).

Novanto mendapatkan perolehan tertinggi pada putaran pertama yakni 277 suara, mengalahkan pesaing utamanya yakni Ade Komarudin atau dengan perolehan 173 suara. Novanto dan Akom sama-sama mendapat 30 persen suara untuk mencapai syarat minimal untuk terpilih.

Sebelum menjadi Ketua Umum Golkar, Setya Novanto sempat menjabat sebagai Ketua DPR RI. Namun pada 16 Desember 2015, dia mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR terkait kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dalam rekaman kontrak PT. Freeport Indonesia.

Kendati begitu, tak banyak yang tahu, Setya Novanto sempat menjadi sopir pribadi politikus Partai Demokrat, Hayono Isman.

Setya Novanto kembali menjadi orang yang kontroversial setelah dituding mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia.

Namun, tidak banyak orang tahu latar belakang pria yang lahir dari pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri ini. Sebelum menjadi orang nomor satu di Parlemen Senayan, politikus partai Golkar ini mengaku memiliki kisah hidup yang berliku.

Pada 1973, sembari kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Setya Novanto mengaku harus berjualan madu (madu penyubur) dan beras di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Uang bekal yang diberikan orang tuanya, menurut dia, hanya cukup untuk mendaftar kuliah. “Saya bekerja keras agar bisa sekolah,” katanya pada pertengahan September tahun lalu.

 

Jakarta. Langkah Awal Setya Novanto Resmi Jadi Ketum Golkar. Di saat Setya Novanto atau yang biasa di sapa dengan Setnov resmi menjadi Ketua Umum Golkar, ia akan membuat menggenjot kinerja pada 100 hari pertamanya menjabat sebagai ketua umum.

Langkah Awal Setya Novanto Resmi Jadi Ketum Golkar
Langkah Awal Setya Novanto Resmi Jadi Ketum Golkar

“Saya akan melakukan langkah 100 hari mulai dilantik,” ujar pria yang akrab disapa Setnov tersebut di Nusa Dua, Bali.

Karena Pilkada sudah tidak lama lagi, oleh karena itu, dia akan terjun ke daerah-daerah.

“Saya akan mengadakan rekonsiliasi dari pusat dan daerah. 34 provinsi,” kata Setnov.

Dia juga akan merangkul tujuh caketum lainnya dalam struktur kepengurusan Golkar. Dia percaya ketujuh calon tersebut memiliki visi dan misi yang baik untuk memajukan Golkar.

“Calon-calon yang ada adalah orang-orang yg punya visi misi dan kelebihan luar biasa. Memiliki kepintaran, tentu kami harapkan mereka tetap bersama pada struktur organisasi di bawah kepemimpinan saya,” ujar Setnov.

Selain itu, dia akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR. Sekarang, dia masih mencari waktu yang tepat untuk menyerahkan surat pengunduran diri.

Sementara, Setya Novanto pun mengatakan bakal menjaga hubungan baik dengan pemerintahan Jokowi-JK. Dia akan mendukung pemerintah untuk memajukan Indonesia.

Demikian tentang berita Golkar hari ini.

Sumber.