Jakarta. Perjalanan Setnov Sebagai Ketua DPR. Setya Novanto atau yang biasa dipanggil dengan Setnov tengah menjalani perjalanan sebagai ketua DPR yang terlebihnya menggantikan posisi Ade Komarudin (Akom) yang di prediksi akan berjalan mulus.

Perjalanan Setnov Sebagai Ketua DPR
Perjalanan Setnov Sebagai Ketua DPR

Seperti yang dijelaskan oleh Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) atau Rahmat Bagja, pergantian pimpinan atau alat kelengkapan dewan merupakan hak tiap-tiap fraksi.

Tidak hanya itu, apabila Setnov mendapatkan restu internal partai dan fraksi Golkar di DPR, kata Bagja, orang nomor satu di Golkar itu bisa melenggang ke kursi tertinggi di DPR.

“Jika fraksi Golkar ingin menunjuk Pak Novanto lagi, itu hak fraksi Golkar,” kata Bagja saat dihubungi.

Terkait dengan hal tersebut, untuk menanggapi berbagai isu yang berkembang, Bagja menilai wajar jika terjadi pro kontra dalam pergantian posisi di DPR apalagi pergantian Ketua.

Ada lagi, meski dikaitkan dengan isu Papa Minta Saham yang menyudutkan Setnov. Bagja menilai, kasus yang disidangkan di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tersebut tidak terbukti dan nama Setnov sudah dipulihkan.

“Menurut saya tidak ada aturan hukum yang dapat menghalangi Pak Novanto menjadi ketua DPR lagi. Penolakan kepada Pak Novanto itu karena opini yang dibangun di masyarakat, kasus itu sangat dipengaruhi opini, seperti ada yang menggiring opini itu,” ucap Bagja.

Terlebihnya, MKD lanjut Bagja adalah sebagai lembaga pengawas etik yang bertugas mejaga marwah DPR . Saat ini MKD juga tengah menerima empat laporan terhadap Ketua DPR Ade Komarudin.

“Kalau mau fair ya tangani juga kasus Akom, empat laporan belum setahun beliau menjabat. MKD harus tetap independen dan profesional, harus berani,” ujar Bagja.

Demikian Berita Golkar hari ini.

Sumber