Jajaran Universitas Pancasila Jakarta dengan bantuan company social responsibility (CSR) berbagai perusahaaan, antara lain PT Antam (Persero) Tbk, berhasil membuat banyak sekali pos pemberdayaan keluarga (posdaya) di Jakarta Selatan.

Di beberapa wilayah, berbagai perguruan tinggi lain juga mulai menggerakkan pengembangan posdaya untuk membantu masyarakat mengentaskan kemiskinan dan menyelesaikan sasaran dan target-target millenium development goals (MDGs).

Langkah-langkah nyata seperti itu disambut baik oleh Gubernur DKI Jakarta, H Fauzi Bowo dan Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta yang selama ini telah membentuk forum komunikasi pemberdayaan keluarga atau rukodaya di seluruh rukun warga (RW) di DKI Jakarta.

Menyadari pentingnya upaya mempertahankan supremasi DKI
Jakarta sebagai provinsi nomor satu dalam ranking IPM di seluruh Indonesia, Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Hj Tatiek Fauzi Bowo bekerja sama dengan Yayasan Damandiri sepakat mengadakan kunjungan kerja (kunker) ke seluruh wilayah kota setiap minggu. Wilayah kunker, terutama di wilayah yang telah membentuk rukodaya. Melalui rukodaya atau posdaya yang sudah ada di wilayah itu, dianjurkan untuk segera membentuk posdaya atau rukodaya di RW di sekitarnya sehingga diharapkan dalam waktu singkat di seluruh RW bisa memiliki rukodaya atau posdaya.

Gerakan Rukodaya dan PosdayaRancangan pembentukan rukodaya atau posdaya itu diharapkan dapat diselesaikan pada awal 2012. Sehingga, selama tahun itu dapat diisi dengan masukan berbagai kegiatan untuk memakmurkan masyarakat dan keluarga di DKI Jakarta. Itu kemudian akan dikonsentrasikan pada kegiatan sosial ekonomi, pendidikan dan ketrampilan, kesehatan dan keluarga berencana (KB), lingkungan hidup dan agama. Sehingga, upaya ini dapat memicu peningkatan IPM guna mempertahankan Jakarta sebagai provinsi paling unggul di seluruh Indonesia. Berkemungkinan, tanpa kegiatan tersebut, supremasi provinsi DKI Jakarta dengan mudah akan diambil alih oleh provinsi lain yang berambisi sekali menggantikan posisi DKI Jakarta.

Sesuai kesepakatan bersama yang digalang Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Yayasan Damandiri bersama berbagai perguruan tinggi dan jajaran PLKB DKI Jakarta akan memfasilitasi pembentukan posdaya atau rukodaya yang akan dibentuk pada setiap kali kunker kerja tersebut. Diharapkan momentum kunker dapat dimanfaatkan untuk mengumumkan pembentukan rukodaya pada tingkat RW atau pada tingkat RT.

Pada awalnya pembentukan forum ini, memungkinkan masyarakat memahami target-target MDGs sekaligus target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang harus dipertahankan oleh setiap RT atau RW. Target-target itu mungkin sudah dapat dicapai di masa lalu, tetapi dengan adanya penduduk baru yang berdatangan setelah Idul Fitri, bisa jadi akan berdampak pada pencapaian target-target itu jika, misalnya, dilihat dari tingkat pendidikan dan nilai sosial ekonomi para pendatang yang umumnya lebih rendah. Target yang sudah tercapai bisa menurun dan Jakarta bisa berubah menjadi kampung dengan banyak penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.

Kunker pertama pada periode ini, merupakan kunker perdana dengan sistem perluasan jangkauan yang luar biasa karena diharapkan dalam waktu enam bulan seluruh DKI Jakarta akan memiliki rukodaya. Keberadaaan rukodaya itu memungkinkan seluruh keluarga di Jakarta mengembangkan silaturahmi dan membangun dengan kemandirian. Dalam hal ini Provinsi Jakarta sangat diuntungkan, karena memiliki jaringan PKK dan petugas lapangan KB yang sangat kuat sehingga pendekatan kepada masyarakat di seluruh RW dan RT dengan mudah dapat dilakukan.

Maraknya pengembangan posdaya di wilayah Jakarta Selatan mendapat dukungan, petunjuk dan arahan Walikota Jakarta Selatan, H Syahrul Effendi SH MM dan Ketua Tim Penggerak PKK Jakarta Selatan Hj Astati Syahrul Effendi. Bahkan pada setiap posdaya atau rukodaya di 10 kecamatan di sana, juga dilengkapi dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan adanya PAUD di setiap wilayah RW atau RT, keluarga muda akan sangat mudah mengikuti kegiatan dalam lingkungan posdaya, terutama untuk pelatihan ketrampilan dan memulai kegiatan usaha ekonomi mikro (UKM).

Walikota Jakarta Selatan yang gesit dan terkenal dengan berbagai inovasinya juga telah merangkul berbagai perusahaan di wilayahnya untuk bertindak sebagai bapak angkat, memberikan bantuan atas kegiatan posdaya atau rukodaya yang ada dalam wilayahnya. Begitu pula telah dirangkul beberapa lembaga keuangan seperti Bank DKI Jakarta dan Perum Pegadaian untuk ikut memberikan dukungan kredit dengan fasilitasi memudahkan usaha mikro dan kecil di wilayah itu sehingga dapat dikembangkan dengan baik.

Selama masa pengembangan rukodaya atau posdaya itu, Yayasan Damandiri bekerja sama dengan Haryono Suyono Center (HSC) telah mulai memberikan dukungan pelatihan ketrampilan, membuat pupuk kompos dan mengembangkan kebun bergizi agar keluarga balita memperoleh tambahan gizi bagi tumbuh kembang anak. Begitu pula dianjurkan agar keluarga yang memiliki anggota keluarga lanjut usia memperoleh masukan gizi dengan baik agar bertambah panjang usianya.

Dengan tekad ketua tim penggerak PKK provinsi dan langkah-langkah yang telah diambil oleh berbagai RW, ada optimisme tersendiri bahwa DKI Jakarta akan tampil cemerlang dalam menyelesaikan sasaran dan target-target MDGs berkat keberadaan rukodaya atau posdaya. ***